Pengantar
Baja canai panas (HR) dan baja canai dingin (CR) adalah dua jenis baja dasar yang diproses secara berbeda, sehingga menghasilkan karakteristik dan aplikasi yang berbeda pula.
Baja canai panas (HR)
- Proses produksiBaja HR digulung pada suhu di atas titik rekristalisasi, biasanya sekitar 900°C.
- Properties: Permukaannya lebih kasar, dimensinya kurang presisi, dan daya luluhnya lebih rendah (sekitar 210 MPa).
- Aplikasi: Digunakan pada balok konstruksi, rel kereta api, dan lembaran logam. Ketebalan standar berkisar antara 1.2 mm hingga 25 mm.
Baja canai dingin (CR)
- Proses produksi: Baja CR diproses pada suhu ruangan setelah digulung panas. Hal ini menghasilkan dimensi yang lebih presisi dan hasil akhir yang lebih halus.
- Properties: Baja CR menawarkan kekuatan luluh yang lebih tinggi (sekitar 275 MPa) dan kualitas permukaan yang lebih baik.
- Aplikasi: Umumnya digunakan pada panel otomotif, peralatan rumah tangga, dan furnitur. Ketebalan standar berkisar antara 0.3 mm hingga 3.5 mm.
Perbedaan Utama
- permukaan Finish: Baja HR memiliki permukaan yang lebih kasar dan bersisik, sedangkan baja CR lebih halus dan lebih halus.
- Akurasi Dimensi: Baja CR memberikan toleransi yang lebih ketat dan presisi yang lebih baik dalam ketebalan, lebar, dan kerataan.
- Properti mekanik: Baja CR memiliki kekuatan dan kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan baja HR.
- Biaya: Baja HR umumnya lebih murah karena metode pemrosesannya lebih sederhana.
Kesimpulan
Pemilihan antara baja canai panas dan baja canai dingin bergantung pada kebutuhan spesifik aplikasi. Baja HR ideal untuk aplikasi struktural yang tidak terlalu mementingkan presisi, sedangkan baja CR paling cocok untuk aplikasi yang membutuhkan permukaan akhir yang lebih baik dan toleransi yang lebih ketat.